يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ﴾ [الحشر:18

Rabu, 03 Juni 2009

PAK KYAI BERTANYA SALAFI MENJAWAB(2)

Gerakan yang bekerja ala mafia dengan para sindikatnya yang menjual aqidah Al-Irsyad untuk memperkaya diri sendiri. Mereka tampil bagaikan Boss-Boss Besar berkeliling keseluruh cabang membagi-bagi hadiah dan memberi pekerjaan, seakan-akan uang dari kantong pribadinya. Padahal uang yang dibagi-bagikan itu dari hasil menjual lembaga Al-Irsyad untuk dijadikan kereta barang yang memuat misi dan aqidah lain yang berkedok salafi."



Jawaban : [كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا] Artinya : "Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta." (QS.Al-Kahfi : 5).



Wahai mabadi', tidakkah engkau ingat firman Allah ta'ala :



يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ



Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa " (QS.Al-Hujurat : 12)

dan sabda Nabi r :



إِيَّاكَم وَالظَنَّ فَإِنَّ الظَنَّ أَكذَبُ الحَديثِ



Artinya : "Hati-hatilah kalian dari berprasangka (buruk), karena prasangka tersebut adalah sedusta-dustanya ucapan" (HR.Bukhori dan Muslim).

Tahukah engkau apa itu Salafi ?! Apa aqidah mereka ?! Apakah tuduhan ini hanya berlandaskan hawa nafsu semata ?! Apakah ucapan kotor kalian diatas dikarenakan pertikaian interen organisasi hingga kalian membabi buta ?! Apakah ini semua hanya untuk mencari dukungan semata?! Engkau tidak tahu arah, tidak tahu mana yang haq dan mana yang batil bagaikan si buta yang berjalan dihutan belantara di malam yang gelap gulita.



Jika engkau tidak tahu tentang apa itu Salafi, silahkan baca dan renungkan rubrik "Mengapa harus Salafi ?" Apabila engkau belum tahu aqidah Salafi, bacalah ushuluts tsalasah, kasyfusy syubhat dan kitabut tauhid oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab v, Aqidah Wasitiyah, Tadmuriyah dan Hamawiyah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah v, Aqidah Thohawiyah beserta syarah Imam Ibnu Abil 'izzi Al-Hanafi v, Ushulus sunnah oleh Imam Ahmad v, Syarhus sunnah oleh Imam Al-Barbahari v dan lain sebagianya. Kitab-kitab tersebut diatas memenuhi kajian-kajian Salafi sejak dulu sampai detik ini.



Jika Mabadi' benci dan alergi dengan aqidah salafi yang termuat dalam kitab-kitab diatas, maka apa aqidah kalian ? Dakwah Salafi diantara cirinya sebagaimana yang telah disebutkan dalam rubrik "Mengapa harus Salafi ?" adalah Senantiasa mengutamakan dakwah kepada tauhid ibadah (Seruan hanya Allah satu-satunya Dzat yang berhak disembah), disamping juga menjelaskan kepada umat tentang tauhid rububiyah dan asma' wa sifat serta memerangi syirik dan bid'ah. Dan bukankah hal ini juga didakwahkan oleh Syaikh Ahmad Surkati seperti yang kalian cantumkan pada hal.19 ?! Mengapa kalian tidak alergi dengan Syaikh Ahmad Surkati seperti kalian alergi dengan Salafi ?! Apakah karena beliau adalah pencetus organisasi dan pembesar kalian ?! Berpikirlah dahulu sebelum kalian berbicara dan menuduh !!!



يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ



Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan." (QS.An-Nisa' : 43).



Masuknya dakwah Salafiyah kedalam sebuah organisasi seperti Al-Irsyad, sebenarnya adalah anugrah yang selayaknya disyukuri bukan malah dimusuhi dan dibenci. Dakwah Salafiyah mengingatkan kalian (Irsyadiyin) kepada ajaran Islam yang murni, ajaran salafush sholeh yang juga diserukan oleh pendiri kalian. Dakwah Salafiyah ingin memperbaiki aqidah, ibadah serta metode anak cabang kalian yang sudah rapuh dan menyimpang. Janganlah kalian korbankan kebenaran hanya karena memperebutkan kekuasaan serta bisikan setan !!!



Tidak cukup sampai disini saja celaan-celaan serta tuduhan batil kepada dakwah salafiyah yang dilakukan oleh Mabadi'. Seorang kyai yang bernama KH.Abdullah Al-Jaidi (ketua majelis dakwah PP.Al-Irsyad Al-Islamiyah) ikut andil pula dalam menabuh genderang perang dengan dakwah salafiyah lewat hujatan, tuduhan yang membabi buta serta mencampur-adukkan antara yang haq dengan yang batil di hal.31-33.



Oleh karena itulah dengan meminta pertolongan dan taufiq-Nya kita bersama-sama akan menyingkap sebagian kerancuan, kebatilan serta kejahilan sang Kyai Al-Jaidi. Tapi sebelumnya mohon ma'af kepada para pembaca kalau dalam bantahan ini terdapat kata-kata pahit dan pedas, tapi insya Allah mengandung obat dan penawar bagi racun syubhat. [وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا] Artinya : "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa." (QS.Asy-Syuro : 40)



Pak Kyai berkata : "Namun yang menarik perhatian kini, adanya kecenderungan bahwa pengertian salaf dibatasi pada faham keislaman yang hanya dititik beratkan pada pembahasan tauhid asma dan sifat, menolak bid'ah, khurafat dan khilafiah saja. Seakan-akan umat Islam tak punya masalah lain kecuali permasalahan itu. Sepertinya belum sah kesalafan seseorang kalau belum berkutat pada isu tersebut. Sekarang yang banyak terjadi didalam perhatian mereka pada masalah khilafiah, kurang bertimbang pada dampak negative yang lebih besar, yaitu dikaburkannya sumuliyatul (keutuhan) Islam sebagai hakekat manhaj (metode salaf)".



Salafi menjawab : Dakwah salafiyah adalah seruan kepada ajaran Islam secara keseluruhan baik aqidah, ibadah, akhlak, muamalah, dakwah, jihad, politik dan lain sebagainya dengan berlandaskan kepada Al-Qur'an dan sunnah serta pemahaman salafush sholeh. Hal ini merupakan perwujudan firman Allah I :



يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ



Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS.Al-Baqarah : 208).



Namun perlu diketahui bahwa Islam memiliki prioritas dalam berdakwah seperti yang dicontohkan oleh Nabi r. Tiga belas tahun lamanya beliau di Mekah hanya berdakwah kepada tauhid hingga sebelum beliau meninggal dunia beliau tetap memprioritaskan dakwah kepada tauhid dan melarang dari kesyirikan, bid'ah dan khurofat. Dari Aisyah –rodhiyallahu 'anha- dan Ibnu Abbas t bahwasannya Rasulullah r ketika akan meninggal dunia menutupkan kain pakaian ke wajah beliau dan jika merasa sesak beliau membukanya seraya bersabda : "Laknat Allah bagi orang-orang Yahudi dan Nashara yang menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai masjid". (HR.Bukhori dan Muslim). Bahkan Ibnul Qoyyim v mengatakan bahwa Al-Qur'an semuanya tauhid.[3] Tapi hal ini bukan berarti meniadakan yang lainnya dari permasalahan agama dan umat ini. Dan kalau pak Kyai mau membuka mata dan membaca kitab-kitab para salaf seperti yang disebutkan sebagiannya diatas maka anda akan mengetahui bahwa apa yang didakwahkan oleh salafi sekarang ini tidak lain hanyalah meneruskan tongkat estafet para ulama salaf dalam berdakwah. Jika pak Kyai membenci dakwah salafiyah/salafi berarti pak Kyai secara sadar atau tidak telah membenci pula dakwah ulama salaf bahkan dakwah Syaikh Surkati (pendirimu) yang tercantum dalam karya-karya beliau seperti Al-Masaailuts tsalaats dan yang lainnya. Padahal engkau telah mengatakan : "Generasi salaf ini bukan sekedar pengakuan para ulama, melainkan telah diisyaratkan oleh hadits Rasulullah saw[4] : "Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian orang-orang sesudahnya dan orang-orang sesudahnya lagi" (HR.Bukhory).

Demikianlah kebatilan yang saling bertolak belakang/bertentangan yang terdapat pada ucapan pak Kyai.



وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا



Artinya : " Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS.An-Nisa' : 82).



Kemudian apa yang engkau maksud dengan khilafiah diatas ? Apakah membicarakan bid'ah dan syirik itu dianggap khilafiah dan dilarang ? Coba jelaskan kepada kami secara detail apa yang pak Kyai maksud dengan khilafiah dan jangan hanya disebutkan secara global ! Imam Ibnul Qoyyim v berkata dalam qosidah nuniyahnya :



فَعَلَيكَ بِالتَفصِيلِ وَالتَبيِينِ فَال إِطلاَقُ وَالإِجمَالُ دُونَ بَيَانِ

قَد أَفسَدَ هَذَا الوُجُودَ وَخَبَّطا ال أَذهَانَ وَالآراءَ كُلَّ زَمَانِ



Haruslah engkau memperinci dan menjelaskan

Penjelasan global tanpa perincian

Telah merusak alam ini dan membingungkan

Akal pikiran setiap zaman



Diantara hal yang membuat kita prihatin kepada pak Kyai adalah penamaan beliau terhadap pembahasan tauhid asma' dan sifat, bid'ah dan khurafat dengan kata "Isu". Saya tidak tahu apakah ini salah cetak atau memang inikah figure sang Kyai ?!



Pak Kyai berkata : "Mengapa mereka yang mengaku sebagai salafi yang mengikuti manhaj dan fikroh Abdul Wahab, namun anti terhadap organisasi (tanzim), juga dalam pemahaman aqidah secara partial (yaitu sebatas Tauhid Asma, sifat serta pemberantasan bid'ah dan khurafat saja) sekalipun tidak dinafikan bahwa hal ini juga sangat penting. Sesungguhnya mereka telah mengambil jarak dari pemahaman salafi yang sebenarnya."



Salafi menjawab : Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa salafi adalah pengikut manhaj salafush sholeh dan bukan pengikut perorangan atau individu yang bisa salah dan bisa benar serta tidak pernah salafi fanatik kepada seorangpun selain Rasul r yang maksum. Salafi mengikuti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab v karena beliau sesuai dengan manhaj salafuh sholeh y terutama dalam masalah aqidah. Maka siapakah yang telah mengambil jarak dari pemahaman salafi yang sebenarnya ? Apakah pak Kyai pernah mempelajari, mengerti dan mengajarkan kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab seperti Ushuluts tsalatsah, kasyfusy syubhat, kitabut tauhid dan yang lainnya ?



Pak Kyai telah mengakui sendiri disini bahwa pembahasan tauhid asma, sifat, pemberantasan bid'ah dan khurofat adalah hal yang juga sangat penting, tapi kenapa pak Kyai menyudutkan salafi dalam hal ini ? Mengapa pak Kyai plan-plin ? Sadarkah pak Kyai akan apa yang bapak bicarakan ini ? Bukankah pak Kyai tahu bahwa salafi mengajarkan kepada umat semua masalah agama ini ? coba pak Kyai baca majalah-majalah salafi seperti majalah Al-Furqon (Gresik), majalah As-Sunnah (Solo), Adz-Dzakhiroh dan lain-lain atau bisa hadir juga dipengajian salafi agar pak Kyai tidak menuduh seenaknya tanpa bukti !!!



إِن كُنتَ لاَ تَدرِي فَتِلكَ مُصِيبَةٌ وَإِن كُنتَ تَدرِي فَالمُصِيبَةُ أَعظَمُ



Jika engkau tidak tahu maka ini musibah

Dan apabila engkau sudah tahu maka musibahnya lebih parah



Adapun masalah organisasi, salafi tidak pernah anti selama organisasi tersebut dibangun diatas at-ta'awun 'alal birri wat taqwa (tolong-menolong diatas kebaikan dan ketakwaan) bukan diatas hizbiyah (fanatic golongan) yang mengukur kebenaran dengan organisasi. Salafi tidak menjadikan organisasi sebagai tolak ukur kebenaran. Salafi hanya menjadikan organisasi sebagai wadah untuk berdakwah kepada Al-Qur'an dan sunnah serta metode salafush sholeh. Oleh karenanya, jika organisasi tersebut tidak menginginkan dakwah salafi lagi maka salafi akan dengan lapang dada meninggalkan organisasi tersebut dan akan tetap berdakwah seperti semula. Dakwah salafiyah tidak disempitkan oleh ruang dan waktu maupun organisasi.



Pak Kyai berkata : "Pemahaman keislaman yang dianut Muhammad bin Abdul Wahhab tersebut, sama dengan yang dipahami oleh Ibnu Taimiyah dan Hasan Albanna".

Salafi menjawab : Apakah pak Kyai berbicara seperti ini dalam keadaan sadar atau bermimpi ? Apakah pak Kyai sedang mengingau ? Pernahkah pak Kyai membaca buku-buku mereka dan mengerti apa isinya ? Tahukah pak Kyai siapa Hasan Albanna sebenarnya ? Bukankah Hasan Albanna sendiri mengaku bahwa dirinya adalah seorang sufi hasofi ?[5] Bukankah Said Hawa murid Hasan Albanna sendiri yang lebih tahu tentang gurunya mengakui Hasan Albanna sebagai seorang sufi ?[6] Bukankah telah tersohor ucapan Hasan Albanna bahwa Ikhwanul Muslimin adalah dakwah salafiyah, tarekat sunniyah dan hakikat sufiyah ? [7] Bagaimana mungkin bisa bersatu antara haq dan batil, antara tauhid dan syirik, antara sunnah dan bid'ah, antara salafi sunni dengan sufi ?



وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ



" Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. " (QS.Al-Baqarah : 42)

رَاحَت مُشَرِّقَة وَرُحتُ مُغَرِّبًا فَمَتَى لِقَاءُ مُشَرِّقٍ وَمُغَرِّبِ



Dia berjalan ke arah timur dan aku berjalan ke arah barat

Kapankah akan bertemu yang ke timur dengan yang ke barat ?!



Syaikh Sholeh bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan (seorang anggota kibarul ulama Saudi Arabiah) –hafidzahullahu- pernah ditanya : Apakah dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab merupakan dakwah Islamiyah Hizbiyah seperti Jama'ah Ikhwanul Muslimin dan Tabligh ? Apa nasehat anda bagi orang yang mengatakan seperti ini dan menyebarluaskannya dalam buku-buku ? Beliau menjawab : "Sesungguhnya dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab v diatas manhaj salafush sholeh baik dalam bidang ushul/pokok (agama) maupun cabangnya. Dakwah beliau tidak lain hanyalah menelusuri metode ahlu sunnah baik yang terdahulu maupun yang terakhir dan bukan sebuah hizbiyah/kelompok. Adapun Jama'ah Ikhwanul Muslimin dan Tabligh dan yang lainnya maka kita seru mereka semua untuk mengembalikan metode mereka kepada Al-Qur'an dan Sunnah serta petunjuk dan pemahaman salafush sholeh serta menimbangnya dengan hal tersebut. Jika sesuai maka –alhamdulillah- dan jika menyelisihi maka harus diluruskan.[8]

Syaikh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al-Haritsi –hafidzahullahu- menambahkan atas ucapan Syaikh Sholeh diatas dengan ucapan beliau : "Kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdil Wahab v masih ada dihadapan kita dan isinya penuh dengan pembahasan aqidah shohihah (tauhid) yang merupakan hak Allah atas hamba-Nya dan sekaligus penuh dengan bantahan terhadap yang menyelisihi tauhid. Sejarah emas beliau dalam menyeru manusia kepada ibadah hanya kepada Allah saja serta memerangi kesyirikan (sudah diketahui oleh semua orang-pent) dan itulah dakwah para Rasul. Inilah dakwah Imam Al-Mujaddid/pembaharu yang Allah hidupkan dengannya negri ini dan kita –alhamdulillah- masih merasakan manisnya dakwah beliau yang mubarokah.



Adapun dakwah Ikhwanul muslimin, maka kita perlu bertanya, apakah pendirinya (Hasan Albanna) menulis suatu kitab tentang tauhid yang menjelaskan aqidah shohihah ataupun muridnya sampai hari ini ? Apakah Hasan Albanna menyeru manusia untuk beribdah hanya kepada Allah saja dan memerangi kesyirikan dengan segala macam bentuknya ? Apakah dia pernah menghilangkan kubah-kubah (yang dibangun diatas kuburan-pent) ? Ataukah pernah dia menghancurkan pesarean-pesarean (makam-makam yang dikeramatkan) serta melarang dari tawassul kepada kuburan-kuburan para wali dan orang-orang sholeh ? Dan apakah dia telah menghidupkan sunnah Nabi r ?



Semua pertanyaan ini tidak akan ada jawabannya, bahkan jawaban orang yang tahu aqidah salafiyah lalu membandingkannya dengan dakwah Ikhwanul muslimin yang dipelopori oleh pendirinya Hasan Albanna serta membaca bukunya (dia akan tahu) bahwa Ikhwanul muslimin tidak berada diatas dakwah kepada pemberantasan syirik dan bid'ah. Hasan Albanna berkata : " Aku mengambil tarekat Hasofiyah Syadziliyah darinya (Sayyid Abdul Wahab seorang pemberi rekomendasi dalam tarekat Hasofiyah) ".[9] Dia juga berkata : "Aku masih teringat bahwa kebiasaan kami dulu adalah pergi berombongan ke acara peringatan maulid Nabi r setelah hadroh setiap malam, mulai tanggal 1-12 rabiul awal. Kami secara bersama-sama menyenandungkan qosidah dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan.[10] Diantara bunyi qosidah tersebut adalah



هَدَا الحَبيبُ مَعَ الأَحبَاب قَد حَضَرَ وَسَامَحَ الكُل فيما قد مضى وجرى



Inilah Al-Habib (Rasul r) telah hadir bersama orang-orang yang dicintainya

Beliau mengampuni semuanya dari dosa yang telah lalu dan lampau



Dan didalam kitab "Majmu' rosail Hasan Albanna" hal. 392 dia berkata : "Doa kepada Allah apabila diselingi tawassul dengan salah satu makhluk-Nya merupakan masalah khilafiyah[11] yang berkaitan dengan cara berdoa dan bukan termasuk masalah aqidah".



Syaikh Jamal berkata : Semua ini tidak perlu banyak dikomentari. Kesimpulannya bahwa Hasan Albanna adalah seorang sufi hasofi, pengkultus kuburan. Dia telah memberikan sifat Al-Kholik (Allah) kepada Nabi r yaitu sifat pengampunan dan tidak tersisa bagi Allah sedikitpun, Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan.



Dari penjelasan diatas, masih adakah orang yang memiliki sedikit ilmu atau akal yang ingin menyamakan antara dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan dakwah pembaharu bidah mereka (Hasan Albanna) ? Sungguh berbeda antara emas dan tanah.



Syaikh Al-'Allamah Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz v pernah ditanya tentang Ikhwanul muslimin di majalah "Al-Majallah" edisi 806 tertanggal 25/2/1416 H hal.24. Inilah soal dan jawaban beliau :



Pertanyaan : Wahai Samahatus syaikh, gerakan Ikhwanul muslimin telah masuk ke Saudi Arabiah sejak beberapa waktu yang lalu dan memiliki kegiatan di tengah para penuntut ilmu. Bagaimana pendapat anda tentang gerakan mereka ini ? Seberapa besar kesamaan mereka dengan manhaj ahlu sunnah wal jama'ah ?



Jawaban : "Gerakan Ikhwanul muslimin banyak dikritik/dibantah oleh para ulama karena ketidak adanya kesungguhan mereka dalam menyeru umat kepada tauhid serta memberantas kesyirikan dan bid'ah. Mereka memiliki metode tersendiri dan diantara kekurangannya adalah tidak adanya kesungguhan dalam menyeru kepada tauhidullah (mengesakan Allah dalam beribadah) serta kepada aqidah shohihah yang dipegang oleh ahlu sunnah wal jama'ah.



Selayaknya bagi Ikhwanul muslimin untuk berpegang teguh dengan dakwah salafiyah yaitu dakwah kepada tauhidullah, mengingkari ibadah kepada kuburan-kuburan keramat, para wali yang telah mati atau beritighotsah kepada orang-orang yang telah dikubur seperti Hasan, Husein, Badawi dan selainnya. Wajib bagi mereka untuk menfokuskan dakwah kepada makna laa ilaha illallahu yang merupakan pondasi Islam serta seruan pertama Nabi r ketika di kota Mekah. Banyak sekali para ulama yang mengkritik mereka dalam masalah ini. Begitu juga mereka mengkritik Ikhwanul muslimin tentang ketidak adanya keperdulian mereka terhadap sunnah/hadits serta metode salaf dalam hukum-hukum syariat. Dan masih banyak lagi yang pernah saya dengar dari kritikan-kritikan ulama terhadap mereka. Semoga Allah memberi mereka hidayah."[12]



Pak Kyai berkata : "Tentang kembali ke salaf, Imam Syahid Hassan Albanna berpesan bahwa metode salaf adalah aula bil ittiba' (lebih utama diikuti). Kaum salaf kata Albanna, secara akal lebih cerdas, secara hati lebih luas, secara bahasa lebih paham, secara jarak lebih dekat dengan Rasulullah. Itulah keutamaan salaf."



Salafi menjawab : Dimanakah Hasan Albanna mengatakan seperti ini ? Kalau toh benar ini adalah ucapannya, lalu mana bukti kongkritnya ? apakah pernah salaf merayakan maulid, mengkultuskan kuburan serta bertarekat sufi hasofi ?



[قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ]

Artinya : " Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar"." (QS.Al-Baqoroh : 111)



Sesungguhnya diantara aqidah ahlu sunnah wal jama'ah sejak dahulu sampai sekarang yang banyak diselisihi oleh para aktivis harokah/gerakan dan juga oleh pak Kyai adalah pemberian gelar Syahid kepada tokoh-tokoh idola mereka seperti yang dikatakan oleh pak Kyai diatas (Syahid Hassan Albanna) atau Asy-Syahid Sayyid Quttub, Asy-Syahid Abdullah Azzam dan lain-lain. Tidakkah mereka pernah membaca shohih Bukhori terutama kitab Jihad was sair di bab "laa yuqoolu fulaanun syahiid" (Tidak boleh mengatakan fulan itu syahid) ?! Ibnu Hajar Al-Asqolaani v menjelaskan ucapan imam Bukhori diatas dengan ucapan beliau : "Maksudnya (tidak boleh) memastikan bahwa si fulan itu Syahid melainkan kalau ada wahyu yang turun. Seolah-olah Imam Bukhori mengisyaratkan kepada hadits Umar t yang mengatakan dalam khutbah beliau : "Kalian mengatakan dalam peperangan, si fulan itu syahid atau si fulan meninggal dalam keadaan syahid…Ingatlah, jangan kalian mengatakan seperti itu akan tetapi katakan (secara umum) seperti yang Rasulullah r sabdakan : "Barangsiapa yang mati atau terbunuh dijalan Allah maka dia syahid"." (Hadits ini derajatnya hasan diriwayatkan oleh Ahmad, Said bin Manshur dan selain keduanya)".[13]

3 komentar:

  1. ni salafi pa wahabi ya?

    BalasHapus
  2. nggak jelas...ngaku ahlussunnah

    BalasHapus
  3. namanya kearab2an " Abu Usamah Sufyan al Atsari" tapi isinya copas dr tmnny, hehehe....

    BalasHapus