يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ﴾ [الحشر:18

Jumat, 01 Mei 2009

DEBAT HIZBUT TAHRIR VS SALAFIYYAH (4)

THARIQAH DAKWAH HIZBUT TAHRIR VS SALAFIYYAH



Akhie, Hizb dalam keteguhannya akan thariqah da'wah yang ia tabanni,

meyakini bahwa perjuangan penegakan daulah khilafah dapat teraih

melalui thariqah

ummah. Melakukan penjernihan dan pengkristalan hukum-hukum Islam, mengubah perasaan dan pemikiran masyarakat akan ide-ide dan pemikiran Islam. Tentu saja terbentuknya sebuah kesadaran yang mengarahkan mereka kepada kebangkitan yang hakiki tidak akan mungkin teraih tanpa adanya pembinaan dimasyarakat, sebuah langkah yang sederhana sebenarnya, namun itulah yang kami yakini, dengan kejelasan langkah dan target akan mengarahkan kita semua mendapatkan kembali kemenangan lagi, insyaAllah.

Penegakkan daulah dapat tercapai melalui thariqah ummah adalah perkara yang belum teruji, namun thoriqoh salafiyah adalah thoriqoh yang telah diuji kaum salaf terdahulu. Sebagaimana perkatraan seorang da’I terkenal, Tegakkanlah Daulah Islamiyyah di hati-2 kalian maka daulah akan

tegak di negeri-2 kalian.

Hizbut Tahrir parsial dalam menegakkan daulah islamiyyah, dengan hanya membatasi pembicaraan seputar hukum had, qishahsh, iqtishadiyah, dan semacamnya. Namun mereka lalai terhadap hukum tertinggi dan terutama dalam islam, yakni penegakan tauhid pembersihan aqidah. Mereka lebih terkonsentrasi dalam slogan-2 mabda’ ra’sumaliyah (sekulair), suyu’iyah (Sosialis), Dimaqrathiyah dan yang serupa … namun mereka tidak pernah membahas hukum tathayyur, tawasul, tabaruk yang nota bene termasuk kesyirikan.

Antum menyatakan, kebangkitan yang hakiki tidak akan mungkin teraih tanpa adanya pembinaan dimasyarakat, adalah benar, tarbiyah adalah suatu keniscayaan, namun tarbiyah haruslah sunniyah, haruslah syumuliyah, mulai perkara aqidah, fiqh hingga ‘amaliyah. Apakah HT mengajarkan ummat sifat sholat sunnah Rasulullah berdasarkan tarjihud dalil??? Apakah HT mengajarkan fiqh-2 praktis dharuriyah yg wajib diketahui setiap muslim secara tarjihud dalil??? Apakah HT menganjurkan a’dhonya utk memelihara

sunnah seperti tidak isbal, berlihyah, dsb..??? jawabnya adalah… tidak!!! Karena tak ada kitab mutabanna HT yang membahas ini semua secara tafshil… mungkin antum akan berargumen sebagaimana rijal hizb yang kami temui mengatakan, hizb mencukupkan dengan kitab-2 fiqh dan aqidah ulama’ salaf terdahulu… maka kami jawab, kalian sekali lagi hanya bermain lidah, karena realita tidak berbicara sebagaimana yang kalian utarakan… atau mungkin ada yang berkata ini adalah perkara qusyur (kulit)… ini qusyur!!! Ada yang lebih penting dari ini!!! Kami jawab, Subhanallahu!!! Nas’alullaha salamah wal ‘afiyah!!! Tafriq (memilah-2) syariat menjadi qusyur (kulit) dan lubb (esensi) adalah penghinaan syariat itu sendiri dan termasuk bid’ah dhalalah

kabirah!!! Bagaimana mungkin kalian berani membagi ini kulit ini isi… Subhanallahu!! Pernyataan ini adalah istihza’ (pelecehan) dan mendekati kekufuran!!! Karena istihza’ bid dien termasuk pembatal keislaman…!!! Islam seluruhnya adalah esensi, lihyah itu adalah sunnah, menjauhi isbal adalah sunnah… maka sunnah bukanlah qusyur, yang bisa dibuang begitu saja setelah dibuka!!!



Aktivitas tersebut, kapanpun dan dimanapun akan selalu dilakukan. Apa yang kami upayakan tidaklah hanya di Indonesia saja, namun diseluruh penjuru dunia. Allah berfirman dalam QS Muhammd : 7

"intansuruna yansurkum", kemenangan akan tiba akhie, Allah saja ketika berucap pasti kejadian kok, apalagi jika Allah berjanji.

Koreksi, antum menyatakan, "intansuruna yansurkum", Yang benar Allah berfirman, in tanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdaamakum, Jika engkau menolong agama Allah maka Allah akan menolongmu dan memperteguh kedudukanmu.

Antum menempatkan ayat ini kurang tepat atau tidak pada tempatnya. Karena aktivitas

hizb tidak masuk ke dalam aktivitas menolong agama Allah sementara di sisi lain hizb menghancurkan pondasi islam dengan menolak hadits-2 Rasulullah yang shahih (inkarul hadits) yang ahad walaupun muttafaq alaihi dalam masalah keimanan. Dan hizb juga telah wadhih melakukan penyimpangan-2 terhadap syariat islamiyyah itu sendiri.

Hizb berkata dalam Manhaj Hizbit Tahrir fit Taghyir hal 17 sbb :

“lidzaalika laa budda an yakunal ‘amal li-iqomatil Khilafah wa I’aadatil hukmi bimaa anzalaLlah amalan jamaa’iyan wa fi kutlatin aw hizbin aw jama’atin wa hadzal ‘amalil jama’iy yajibu an yakuna ‘amalan siyasiyan wa laa yajuz an yakuna ghoiru siyasi…”

Artinya :

“Dengan demikian, harus menjadikan amal dalam menegakkan khilafah dan menerapkan hukum Allah dengan amal jama’iy, baik berbentuk kutlah, hizb atau jama’ah, dan amal jama’i ini wajib menjadikan (hanya) pada amal siyasi dan tidak boleh menjadikan amalnya selain siyasi…”

Selanjutnya hizb mengatakan yang ringkasnya adalah sebagai berikut :

“Sesungguhnya jama’ah-jama’ah yang tidak beramal dengan siyasah tidak akan mungkin mencapai tujuan menegakkan khilafah dan menerapkan hukum Allah…” hizb menyebutkan diantaranya adalah kelompok-2 sbb :”

1) Kelompok-2 yang melaksanakan amal-2 khoiriyah seperti membangun madrasah, rumah sakit, membantu fakir miskin, dsb.

2) Kelompok-2 yang menegakkan dakwahnya kepada peribadatan dan iltizam terhadap sunnah…

3) Jama’ah-2 yang menghabiskan waktunya untuk menulis kitab-2 dan menyebarkan nasehat-2 dan pengarahan-2…

Dari pernyataan di atas, yang termaktub secara jelas dalam kitab Manhaj Hizbit Tahrir fi Taghyir dan Takattul Hizbi serta kitab-2 lainnya yang mu’tabar dan mutabanna, menunjukkan ketimpangan dan kebid’ahan manhaj hizb. Berikut ini penjelasannya :

1) Hizb membatasi manhajnya hanya pada aktivitas siyasah, padahal hizb berangkat dari klaimnya menurut Ali Imran ayat 104 sebagai dalih takattul hizb. Ini menunjukkan penyelewengan hizb pada siyaqul kalam dan makna dari ayat 104 Ali Imran tadi. Apakah menyeru kepada al-Khair dan beramar ma’ruf nahi munkar hanya pada aktivitas siyasah saja?? Apakah Islam dan syariat-2nya sebagaimana penafsiran mufassirin adalah siyasah?? Apakah makna al-ma’ruf di ayat ini hanya terbatas pada siyasah saja?? Apakah amar ma’ruf nahi munkar hanya terbatas pada aktivitas siyasah saja?? Dari mana hizb mendatangkan al-Hasyr (pembatasan) ini?? Dalil ‘am yang ditakhshish dan dibatasi dengan bukan dalil khosh, maka takhsish ini masuk ke dalam bid’ah!!!

2) Hizb menjadikan khilafah sebagai ghoyah bukan washilah!!! Mereka berargumen dengan qoidah, ma laa yatimmu waajibun illa bihi fahuwa waajib, Maka kami katakan lagi kepada mereka mengenai dalil-dalil parsial mereka tentang ghoyah da’wah mereka yang mereka orientasikan kepada daulah, kami jawab :

Pertama, Likulli maqool maqoom wa likulli maqoom maqool (tiap-tiap ucapan ada tempatnya dan tiap tempat juga ada ucapannya), qoidah yang antum gembar-gemborkan, Laa yatimmu waajibun illa bihi fahuwa waajib, tentulah ada konteksnya, dan memang kami membenarkan bahwa daulah adalah suatu hal yang niscaya sebagai perangkat penegakkan syariat islamiyyah, dan ini adalah ideal keinginan tiap muslim, jika ada muslim yang tak menghendaki akan adanya daulah islamiyyah maka patutlah dipertanyakan keimanannya. Namun satu hal yang harus diingat, metode apakah yang kita tempuh dalam menuju daulah Islamiyyah, inilah yang membedakan antara kami dengan antum, antum lebih fokus kepada upaya parsial dengan pengopinian kepada masyarakat pentingnya daulah islamiyyah dan penegakkan syariat (walau banyak dari antum jahil terhadap syariat itu sendiri) sedangkan kita mengajak ummat secara integral dari metode yang digariskan Allah dan Rasul-Nya, yang kita berpijak dan berangkat darinya. Maka wahai antum yang berjuang dengan orientasi daulah, mari kita katakan, maa laa yatimmu waajibun illa bihi fahuwa waajib, mari pula dengan qoidah ini kita bersepakat bahwa menegakkan daulah adalah suatu hal yang niscaya, maka mari kita juga bersepakat, dengan qoidah itu pula, tidak akan bisa tegak daulah jika kita tidak meniti dengan metodenya para anbiya’ dan rusul yang telah ma’tsur di dalam kitabain, yakni memulai da’wah ini dari tauhid dan aqidah shohihah.

Kedua, Allah Ta'ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah” (Al-Hujurat : 1), dari ayat ini maka wajib bagi tiap mu’min untuk mendahulukan al-Qur’an dan as-Sunnah dari lainnya, dan wajib berhujjah dengan keduanya, maka apakah layak bagi kita mendahulukan qoidah ushul fiqh di atas al-Qur’an dan as-Sunnah. Padahal ushul fiqh merupakan istinbath para ulama’ yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah,.

Ketiga, Allah Ta'ala berfirman, “Kemudian jika kamu berselisih mengenai sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (as-Sunnah)” (An-Nisaa’ : 59), dari ayat ini wajib atas mu’min jika berselisih untuk mengembalikan kepada al-Qur’an dan al-Hadits. Sekarang kita berselisih terhadap orientasi da’wah, antum mengatakan daulah prioritas pertama saat ini sedangkan kami menyatakan tauhid dan aqidah islamiyyah yang terpenting, maka merupakan kewajiban atas kita untuk mengembalikan perselisihan kita ini kepada kitabain, maka wahai antum yang berorientasi kepada daulah dan tathbiqusy syarii’at, tunjukkan dalil-dalil antum dari al-Qur’an dan as-Sunnah, di ayat mana para anbiya’ dan rusul memulai da’wahnya dan memprioritaskan da’wahnya kepada kekuasaan, di hadits mana?? Apakah qoth’i ad-Dilalah (pasti penunjukannya)??, maka ketahuilah!!! kami dapat menunjukkan berpuluh-puluh ayat dari al-Qur’an dan beratus-ratus hadits tentang manhaj kami yang qoth’i ad-Dilalah, bahwa metode haq dari kitabain adalah tauhid, prioritas pertama dan utama!!!

Keempat, Allah Ta'ala berfirman, “Sesungguhnya Allah takkan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka.” (ar-Ra’du : 11), kita beristifaadah dengan ayat ini bahwa keadaan ummat ini takkan berubah hingga ummat ini yang merubah keadaan mereka, tentunya dengan cara/ikhtiyar yang masyru’ (disyariatkan), maka kita sama-sama sepakat dan sering menggunakan ayat ini, namun kita berbeda dalam pemahamannya, antum sering menggunakan ayat ini sebagai hujjah wajibnya menerapkan syariat islamiyyah dan dorongan untuk menegakkannya sebagai solusi dari semua krisis ummat saat ini, namun antum lupa, bahwa ikhtiyar manusia itu juga tak lepas dari Irodah syar’iyyah Allah, yakni Allah takkan menolong hamba-Nya yang tak menolong agama-Nya, Intanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdaamakum (Jika kau menolong agama Allah maka niscaya Allah kan menolongmu), mafhum muwaafaqoh (pemahaman tekstual) dari ayat ini adalah, jika kita menolong agama Allah niscaya Allah akan menolong kita, namun mafhum mukhalafah (pemahaman berkebalikan) dari ayat ini adalah, jika kita tidak menolong agama Allah dengan cara yang digariskan Allah dan rasul-Nya, maka bagaimana mungkin Allah akan menolong kita dan memperteguh kedudukan kita, walaupun kita sudah berusaha untuk merubah keadaan kita, namun jika Allah tak menghendaki, yang disebabkan oleh faktor penghalang turunnya nashrullah, maka keadaan kita akan tetap demikian, dan ingatlah bahwa cara perubahan yang paling masyru’ adalah inqilabiyyah yakni dengan tashfiyah (pensucian/pemurnian) dari syirik, bid’ah, maksiat, dan tarbiyah (pembinaan) dengan aqidah yang benar, sunnah yang shohihah, dan amal yang sholih. Inilah metode yang haq itu, inilah perubahan yang akan membawa kepada kemenangan, yakni at-Tashfiyah wat-Tarbiyah!!!

Kelima, Allah Ta'ala berfirman, “Dan Allah telah berjanji dengan orang-orang yang beriman diantara kalian dan beramal sholeh, bahwa ia sungguh-sungguh akan menjadikanmu berkuasa di bumi (dengan kekhilafahan), sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang sebelummu berkuasa, dan sungguh ia akan meneguhkan bagi mereka agama yang diridhai-Nya untuk mereka, dan Ia benar-benar merubah keadaan mereka setelah mereka dala keadaan ketakutan menjadi aman sentausa, mereka tetap menyembah-Ku dan tiada mempersekutukan-Ku dengan suatu apapun.” (an-Nur : 55), ayat ini bagi orang-orang yang berakal pasti akan menunjukkan banyak faidah, dari tekstual ayat telah nyata bahwa merupakan janji Allah untuk memberikan kekuasaan bagi ummatnya yang beriman dan beramal sholih, iman kepada Allah secara ijmal (global) dan tafshil (terperinci), yang mana keimanan ini hanya dimiliki oleh ahlus sunnah wal jama’ah, serta beramal sholih, yang ikhlash lillahi Ta'ala dan ittiba’ rosul ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam, inilah syarat kemenangan itu, bahkan pada akhir ayat Allah menjelaskan syarat yang lain, yakni mentauhidkan-Nya semata dan tak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun. Lantas, bagaimana mungkin Allah Ta'ala akan memberikan kekuasaan jika ummat ini masih jahil terhadap aqidah yang benar, mereka tak bisa membedakan mana syirik mana tauhid, mana sunnah mana bid’ah, mereka masih menyembah kuburan-kuburan, bertawassul dengan wali-wali dan orang sholih yang telah meninggal, menyeru mayat-mayat, membangun kubah di kuburan, ghuluw terhadap nenek moyang mereka, lantas bagaimana mungkin Allah akan memenuhi janji-Nya. Maka berfikirlah!!! Inilah yang ditinggalkan oleh hampir kebanyakan kelompok islam, yakni metode da’wah integral/kulliyat yang ittiba’ terhadap metode da’wah anbiya’ dan rusul, yang ma’tsur di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, yang tidaklah jika ummat ini berpijak dan berangkat dainya kecuali hanyalah kemenangan yang akan didapatnya. Maka berfikirlah sekali lagi wahai antum yang berjuang menatap ke langit namun kepalamu tak mampu mendongak ke atas apalagi meraihnya.

Ketujuh, Al-Ghoyah laa tubarrirul washilah, Tujuan tak membenarkan segala cara, karena, al-ashlu fil ‘ibaadah al-ittiba’, asal dari ibadah adalah ittiba’ rasul, dan islam itu tauqifiyyah, tidak ditetapkan kecuali dengan dalil, dan da’wah termasuk bagian dari ibadah, sedangkan ibadah itu adalah tauqifiyyah, maka wajib untuk ittiba’ terhadap metode rasul, maka kami tanyakan kepada mereka, ittiba’ terhadap siapakah antum dalam metode da’wah antum? Tidakkah antum telah melakukan bid’ah fi manhajid da’wah, (bid’ah dalam metode da’wah)? Maka dimanakah hujjahmu wahai orang yang berakal???

Sungguh, kami dapat menunjukkan berpuluh hujjah akan lemahnya pemahaman hizb terhadap manhaj da’wah bid’iyyah mereka, banyak kitab yang telah ditulis para ulama’ mengenainya, semoga dapat mengambil pelajaran orang-orang yang berakal.

3) Hizb menunjukkan akan keparsialan manhajnya yang hanya berorientasi kepada siyasah dan meremehkan aktivitas-2 khoiriyah lainnya. Bahkan sangat tampak sekali bahwa hizb tidak memiliki ulama’-2 yang mumpuni baik dalam masalah fiqh, hadits maupun tafsir. Karena aktivitas-2 demikian ini bukanlah aktivitas yang dapat menyelamatkan kaum muslimin menurut hizb, karena yang terpenting saat ini adalah penegakan daulah.. daulah dan daulah… walaupun harus menempuh segala cara, baik berta’awun dengan firqoh dholalah semacam syi’ah, baik harus berdemo padahal mereka menolak demonstrasi, uniknya mereka mengatakan bahwa mereka tak berdemo namun hanya berunjuk rasa, idh-harul quuwah dan istilah-2 lainnya yg pada esensinya adalah sama.

Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat- ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. (al-Hajj : 51)

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (an-Nisa’ : 115)

Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti nyata. (al-Mujadilah : 5)

10 komentar:

  1. ALLAHU AKBAR
    kenapa islam itu begitu sulit dipersatukan ? dahulu MU dgn NU yg berseteru KINI salaf DGN HTI.
    seandainya saja amerika menyerang negri ini munkin kita baru bisa bersatu? tapi palestina tidak juga bersatu bahkan hammas dan fattah berseteru... YA ALLAH satukan lah kembali umat ini....

    BalasHapus
  2. wahhabi=pemberontak khalifah

    BalasHapus
  3. astarfirullahhalazim

    BalasHapus
  4. smua saling mengkafirkan... semua saling memusyrikkan.. inikah yang dikehendaki Alloh SWT?? merasa diri paling benar, adalah penyakit yg sulit dicarikan obatnya.. sejak kapan Rasul SAW mengajarkan umat Islam suka mengkafirkan umat Islam laen???
    tawassalna bi bismillah wa bil hadi rosulillah, wa kulli mujahidilillah, bi ahlil badri ya Alloh...

    BalasHapus
  5. Ane lebih suka ikut aliran Islam yang nggak mudah menganggap org laen sesat, sambil terus berdakwah..

    BalasHapus
  6. penghalang/ tidak setuju tegaknya khilafah: musuh Alloh SwT. Ingin diskusi: satyamarga@yahoo.co.id

    BalasHapus
  7. banyak yang perlu disayangkan!
    satu kalimatnya tidak banyak aku faham.mungkin karna peletakannya atau susunannya.
    ke 2 al-qur'annya kok dituslis dengan bahasa ajam.
    sangat sangat sayang,membahas al-qur'an,tafsirnya dll tapi tidak tahu ushulnya.
    coba anda buka kitab ushulul qur'an atau qira'ah,disana banyak yang menjelaskan keharaman menulis alqur'an dengan bahasa ajam saja.
    coba anda link ke alamat ini http://mughits-sumberilmu.blogspot.com/2011/08/bagaimana-hukumnya-membaca-alquran.html
    semoga anda sekalian bisa mengambil hikmah dari komentar saya ini amin.

    BalasHapus
  8. saya sedih dan saya bingung....... AAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK MOTHERFUCKER...

    BalasHapus
  9. ARRAHMAH.COM itu SALAF...
    tapi, memberitakan perjuangan HTI...........???

    saya sedih dan saya bingung..

    AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHKKKKKKKK WHATTHEHELL :#

    BalasHapus