Bukan bermaksud menyaingi saudara Abduh ZA dengan bukunya STSK (Siapa Teroris? Siapa Khawarij?) jika kami memberi judul artikel seperti di atas. Akan tetapi hanya sekadar menggelitik saudara Abduh, bahwa judul kami di atas juga patut untuk diperhatikan. Pembaca tentu pernah mendengar sedikit tentang yayasan Wahdah Islamiyah (YWI) yang berpusat di Makassar itu. Kalau mungkin belum pernah bisa disimak di artikel Turotsi – Wahdah Ikhwaniyyah keceplosan.[1] Salah satu ide penulisan ini, ternyata ada thread di forum myQuran yang mempertanyakan Wahdah Islamiyah. Akhirnya penulis yang penuh kekurangan ini terpaksa mengajukan draft ini di depan para pembaca.
Menurut situsnya sendiri, Wahdah Islamiyah menuliskan sejarahnya di situsnya : "Organisasi ini pertama kali didirikan pada tanggal 18 juni 1988 M dengan nama Yayasan Fathul Muin (YFM), berdasarkan akta notaris Abdullah Ashal, SH No.20. Untuk menghindari kesan kultus individu terhadap KH.Fathul Muin Dg.Mangading (Seorang ulama kharismatik Sulsel yang di masa hidupnya menjadi Pembina para pendiri YFM) dan agar dapat menjadi Lembaga Persatuan Ummat, pada tanggal 19 Februari 1998 M nama YFM berubah menjadi Yayasan Wahdah Islamiyah (YWI) yang berarti “Persatuan Islam” perubahan nama tersebut diresmikan berdasarkan akta notaris Sulprian, SH No.059. Sehubungan dengan adanya rencana untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi islam, YWI menambah sebuah kata dalam identitasnya menjadi Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI) yang dimaksudkan agar dapat juga menaungi lembaga-lembaga pendidikan tingginya, berdasarkan Akta Notaris Sulprian, SH No.055 tanggal 25 Mei 2000. Perkembangan Dakwah Wahdah Islamiyah yang sangat pesat dirasa tidak memungkinkan lagi lembaga Islam ini bergerak dalam bentuk Yayasan, maka dalam Musyawarah YPWI ke-2, tanggal 1 Shafar 1422 H (bertepatan dengan 14 April 2002 M) disepakati mendirikan organisasi massa (ormas) dengan nama yang sama, yaitu Wahdah Islamiyah (WI). Sejak saat itulah, YPWI yang merupakan cikal bakal berdirinya ormas WI disederhanakan fungsinya sebagai lembaga yang mengelola pendidikan formal milik Wahdah Islamiyah.(untuk selengkapnya baca buku :Sejarah Wahdah Islamiyah)"[2]
"Wahdah Islamiyah adalah sebuah Organisasi Massa (Ormas) Islam yang mendasarkan pemahaman dan amaliyahnya pada Al Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman As Salaf Ash-Shalih (Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah). Organisasi ini bergerak di bidang da’wah, pendidikan, sosial, kewanitaan, informasi, kesehatan dan lingkungan hidup." [3] Demikian manhaj ‘tertulis’ yayasan Wahdah Islamiyah itu. Apakah YWI konsisten dengan manhaj ‘tertulis’ itu atau sekedar nebeng ?
Baiklah untuk membuktikan bahwa YWI sekedar nebeng belaka, kembali penulis menukilkan sepintas terkait Wahdah Islamiyah ini. Organisasi WI yang diketuai Muhammad Zaitun Rasmin, Lc seperti yang telah dijelaskan asatidzah, diantaranya Al Ustadz Dzulqarnain (Makassar)[4], Al Ustadz Askari (Balikpapan) [5], memiliki banyak penyimpangan. Diantaranya melakukan demonstrasi, membolehkan demokrasi dan terlibat didalamnya, partai politik, pemilu, membolehkan berbilangnya jama’ah/aliran, membela tokoh hizbi seperti Safar Hawali, Salman Al Audah [6], Muhammad Quthub[7], Sayyid Quthb [8] dll.
Dari situsnya sendiri, WI tidak dapat menutupi jati-dirinya yang mengaku bermanhaj Salaf, namun ternyata menebarkan pemikiran Quthbi, Sururi alias Ikhwanul Muslimin dan melakukan kerjasama dengan hizbi dan tokohnya dan menyerang pengusung dakwah Salafiyyah itu sendiri. Seperti dalam artikelnya berjudul "Mayoritas Yang Tak Berkualitas" yang merujuk pada tulisan Muhammad Quthub [9], mendukung Sayyid Quthub dalam tulisan "Wanita dan Pologami[10], memuji matinya Sayyid Quthb di tiang gantungan "Untaian Nasihat Tuk Para Pejuang di Jalan Da’wah" [11], dll.
Tertera jelas Wahdah Islamiyah memakai pada angka "2/3" yang menunjukkan praktek demokrasi, salah satunya di pasal 13 Bab XI Penetapan dan Perubahan, Wahdah Islamiyyah menetapkan AD-ARTnya berbunyi, "1. Penetapan dan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Wahdah Islamiyah dilakukan melalui muktamar dan disetujui oleh sekurangkurangnya 2/3 peserta yang hadir." [12]
Pustaka Al Kautsar & Wahdah Islamiyah
"Motto kami “PENERBIT BUKU ISLAM UTAMA.” Kami berdiri untuk semua umat Islam, kami independen. Kami bukan milik suatu kelompok/golongan/aliran tertentu, dan tidak berafiliasi ke mana pun. Kami tidak disponsori juga tidak menjadi sponsor ataupun mewakili satu kelompok/golongan/aliran tertentu." Demikian manhaj tertulis ala Pustaka Al Kautsar.[13]
Marilah kita lebih mengenal Pustaka Al Kautsar menurut informasi publik lewat internet, bukan hasil tajassus, hasil kegiatan mata-mata yang disusupkan disana. Silakan lihat footnote yang ada sebagai sumber penulisan artikel ini. Berikut nama-nama yang ada di Pustaka Al Kautsar bernaung di bawah CV Pustaka Al Kautsar, direktur/pemiliknya adalah Drs. Tohir Bawazir itu :
1. Riki Nugroho (Staf Direktur) [14]
2. Abduh Zulfidar Akaha, Lc (Manager Redaksi) [15]
3. Muhammad Ikhsan Zainuddin, Lc alias Abul Miqdad al Madany
4. M. Nur Kholis Ridwan [16]
5. Muslich Taman (Staf Redaksi) [17]
6. Yasir Maqosid (Staf Redaksi) [18]
7. Yasir Muthalib (Staf Redaksi) [19]
8. Hasan Hartanto (Staf Redaksi) [20]
9. Agus Rozali (departemen HRD) [21]
10. Setiawan (departemen Marketing) [22]
11. Sugiyono (departemen Gudang & Warehouse) [23]
12. Abdullah Ali (departemen Keuangan) [24]
13. Ganjar (departemen Produksi) [25]
Sebagai gambaran ‘kenetralan’ Pustaka al Kautsar, marilah kita lihat nama-nama penulis ‘nyeleneh‘ yang karyanya diterjemahkan atau diterbitkan oleh pustaka al kautsar serta judul buku yang ‘nyeleneh‘ sbb :
- Dr. Yusuf Al-Qaradhawy (70 Tahun Al-Ikhwan Al-Muslimun, Anatomi Masyarakat Islam, Akidah Salaf & Khalaf, As-Sunnah Sebagai Sumber Iptek, Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, Bagaimana Berinteraksi Peninggalan Ulama Salaf, Cadar Antara Yang Mewajibkan dan Membid’ahkan, Distorsi Sejarah Islam, Fatwa-Fatwa Kontemporer 3, Fatwa-Fatwa Kontemporer Edisi Pilihan, Fikih Daulah Dalam Perspektif Al Qur’an dan As Sunnah, Fiqih Maqashid Syariah, Fikih Taysir; Methode Praktis Mempelajari Fiqih, Fikih Thaharah, Islam Abad 21: Refleksi Abad 20 & Agenda Masa Depan, Islam Agama Ramah Lingkungan, Islam Dan Globalisasi Dunia, Islam Inklusif Dan Eksklusif, Islam Peradaban Masa Depan, Kebangkitan Gerakan Islam, Kebangkitan Islam Antara Harapan & Rintangan, Kita & Barat, Menjawab berbagai pertanyaan menyudutkan islam, Kumpulan Ceramah Pilihan, Masa Depan Fundamentalis Islam, Menghidupkan Nuansa Rabbaniyah & Ilmiah, Muslimah Masa Depan, Niat Dan Ikhlas, Al Quds Masalah Kita Bersama, Pedoman Bernegara dalam Perspektif Islam, Pengantar Kajian Islam, Perjalanan Hidupku, Retorika Islam – Khalifa, Sekuler Ekstrim, Seni Dan Hiburan Dalam Islam, Takdir, Taubat, Tawakal, dll)
- Musthafa Malaikah (Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qardhawi)
- Ishom Talimah (Manhaj Fikih Yusuf Al-Qardhawi)
- Khalid As-Sa’ad (Kumpulan Khutbah Yusuf Al-Qaradhawi, Kumpulan Ceramah Pilihan Syaikh Al-Qaradhawi)
- DR Jum’ah Amin Abdul Aziz (Pemikiran Hasan Al Banna dalam Akidah dan Hadits)
- Muhammad Al Ghazali (5 Intisari Al-Quran)
- Muhammad Shaleh Al-Munajjid (Aku Ingin Tobat, 33 Kiat Khusyu dalam Shalat — di Malang telah dipromosikan dalam acara Bedah Buku oleh siapa lagi kalau bukan oleh Turotsi Abdullah Hadrami http://img141.imageshack.us/img141/5665/ahadromilovemunajjidxr7.jpg)
- Nawaf Hail Takturi (Aksi Bunuh Diri Atau Mati Syahid)
- Abdurrahman Abdul Khaliq (Bagaimana Menghapal Al-Qur’an)
- Muhammad Al-Khalaf (Catatan Kecil Bagi Pelajar Mukminah)
- ‘Aidh Abdullah Al-Qarni (30 Renungan Ramadhan, Belajarlah Dari Alam Dan Zaman, Berbahagialah, Gerbang Kematian, Jagalah Allah Niscaya Dia Menjagamu, Obat Penyakit Hati)
- Dr. Nashir Sulaiman Al-’Umar (Tafsir Surat Al-Hujurat, Sendi-Sendi Kebahagiaan Suami Istri)
- Muhammad Quttub (Dibawa Kemana Wanita Kita)
- Muhammad Al-Khalaf (Catatan Kecil Bagi Pelajar Mukminah)
- Amir Syammakh (Syaikh Ahmad Yasin)
- Salman Bin Fahd Al Audah (Generasi Ghuraba: Studi Kontemporer)
- Dr. Ismail Asy-Syarafa (Ensiklopedi Filsafat)
- Abu Abdirrahman al-Thalibi (Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, Meluruskan Sikap Keras Dai Salafi, Menjawab Tuduhan (Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak 2)
Berapakah buku karya Yusuf Qaradhawi yang diterbitkan Pustaka Al Kautsar ? Jawabannya sekitar 38 judul buku, itu yang bisa terpantau. Siapakah Aidh Al Qarni, Muhammad Quthub, Salman Al Audah, Abdurrahman Abdul Khaliq, Nashir Sulaiman ? Nah, pembaca tahu sendiri kan ? Jelas manhaj Pustaka Al Kautsar dari nama-nama penulis dan buku terbitannya yang sebagian besar ‘nyeleneh‘.
Pustaka Al Kautsar ternyata latah mengadopsi budaya Barat, padahal mengaku sebagai penerbit buku Islam utama. Pustaka ini ternyata tak luput dari bid’ah Milad alias ulang tahun (ultah). "Sabtu, 21 Juli 2007 Pustaka Al-Kautsar mengadakan acara tasyakuran atas ulang tahunnya yang ke 18.", demikian laporan Yasir Maqosid, salah satu editor Pustaka Al Kautsar di situsnya.[26]
Seperti layaknya sebuah acara Ultah, ada lomba, seperti lomba makan kerupuk, khitanan massal dst. Thohir Bawazir, Abduh ZA juga hadir di acara Milad tersebut. Sedangkan acara khitanan massal pada tanggal 1 Juli 2007 turut mewarnai hari bahagia bagi Pustaka Al Kautsar. "Milad Pustaka Al Kautsar. Peduli terhadap sesama. "KHITANAN MASSAL"." Demikian tulisan spanduk acara itu, yang tentunya dibarengi berfoto-ria.
Adapun campur-baurnya lelaki dan perempuan yang dipromotori Pustaka Al Kautsar, dapat disimak dalam acara bedah buku ‘dusta’ [27] yang berjudul "The Lady Di Conspiracy" karangan Indra Adil. Dalam bedah buku itu, hadir disana WS. Rendra, Indra Adil, Anis Baswedan, Ph.D dimoderatori oleh Ratih Sanggarwati — mantan peragawati –, yang diadakan di Margo City Mall Depok pada tanggal 19 Maret 2007.[28] Demikianlah kenyataan tentang Pustaka Al Kautsar yang membuat kita sedih
Minggu, 01 Februari 2009
MAN HUWA WAHDAH ISLAMIYYAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
macam kau yang betul dalam islam ini bah
BalasHapussorry maksudnya macam kau saja yang betul dalam islam ini bah!
BalasHapushmmm benar2 kalian ni kurang kerjaan, .... hanya datang memecah belah ummat...
BalasHapusslogan pemilik blgog ini tuk mengajak bersatu dan berkasih sayang benar2 omong kosong, palsu dan dusta....bila melihat rangkaian tulisan yg diposting disini, hanya mengumbar aib dan menghembuskan nafas permusuhan dan kebencian, hmmm setali tiga uang ( sami mawon) dgn model2 salafi yamani yg keberadaannya selama ini meresahkan dakwah ahlussunnah dan memecah belah persatuan mereka, saling hujat dan menghina sesama mereka meskipun sama2 dari yaman dan satu guru...menyedihkan
BalasHapus