يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ﴾ [الحشر:18

Senin, 25 Januari 2010

SALAFY VS SABILI {2}

Pak Kyai berkata hal.(24): “Jadi, kepada sesama Muslim saja mereka ekstrim, bagaimana mereka berurusan dengan orang yang bukan islam. Akan lebih “garang” lagi. Inilah yang bisa menimbulkan terorisme.”

Insya Allah setiap orang yang mengenal Dakwah Salafiyah tahu bahwa Dakwah Salafiyah sangat anti dengan terorisme. Alhamdulillah, beberapa kali majalah kita adz-Dzakhiirah memuat makalah tentang bantahan kepada terorisme.4) Dan -insya Allah- pada edisi-edisi mendatang kita juga akan menjelaskan tentang gembong teroris pada abad ini. Pak Kyai berkata hal.(24): “Jadi, kepada sesama Muslim saja mereka ekstrim, bagaimana mereka berurusan dengan orang yang bukan islam. Akan lebih “garang” lagi. Inilah yang bisa menimbulkan terorisme.”

Insya Allah setiap orang yang mengenal Dakwah Salafiyah tahu bahwa Dakwah Salafiyah sangat anti dengan terorisme. Alhamdulillah, beberapa kali majalah kita adz-Dzakhiirah memuat makalah tentang bantahan kepada terorisme.4) Dan -insya Allah- pada edisi-edisi mendatang kita juga akan menjelaskan tentang gembong teroris pada abad ini.

Pak Kyai berkata hal.(25): “Disini,saya melihat, hilangya faktor keikhlasan dalam berdakwah, karena ada unsur kepentingan yakni kepentinga kelompok (hizbiyah). Karenanya, Al-Irsyad Al-Islamiyah paling terkena dampaknya, karena mereka menyerang ideologis”

Apa pak Kyai tahu hal ghaib ?!
Apa pak Kyai punya ilmu kasyf ?!
Apa pak Kyai tahu hati manusia ?!

Justru yang perlu dipertanyakan adalah tentang keikhlasan pak Kyai, karena dari dulu yang dibicarakan tidak keluar dari dana bantuan luar negeri.

Apa karena bapak nggak dapat jatah, hingga membabi buta?!
Sungguh ironis dan menyedihkan…

Kemudian siapakah yang hizbiyah?! Pak Kyai ataukah Salafi?! Dari dulu pak Kyai selalu mengedepankan Al-Irsyad, ber-wala’ dan ber-baro’ karena Al-Irsyad (seperti dalam hal.21,25,32). inilah yang sebetulnya dikatakan hizbiyah (fanatik golongan), mengapa anda tidak sadar?!

Siapa yang mengklaim dirinya paling benar?!

Sabili sebagai fans berat kelompok Ikhwanul Muslimin lupa atau pura-pura lupa atau bodoh atau pura-pura bodoh bahwa sesepuh merekalah para penyeru fanatik golongan yang mengklaim pemahamannya paling benar, mau bukti? Inilah buktinya :

[a]. Hasan al-Banna (pendiri Ikhwanul Muslimin) berkata: “Sesungguhnya yang aku maksud dengan pemahaman disini adalah engkau meyakini bahwa pemikiran-pemikiran kita adalah islam yang benar dan engkau harus memahami islam ini sesuai dengan apa yang kami pahami…” (Majmu’atu Rasaail al-Imam asy-Syahiid hal.363)

[b]. Sa’id Hawa dalam kitabnya Fi Aafaaqi at-Ta’aaliim (hal.29) berkata : “Rumah tangga muslim yang sempurna adalah yang berpegang teguh dengan mabaadi’ (ajaran-ajaran) al-Ikhwanul Muslimun, karena itulah kesempurnaan islam kontemporer. Oleh karenanya, al-Ustadz al-Banna menjadikan kewajiban seorang pergerakan adalah mewajibkan rumah tangga dengan mabaadi’ al-Ikhwanul Muslimun.”

[c]. Sa’id Hawa juga berkata: “Sesungguhnya jama’ah al-Ikhwan (al-Muslimun) itulah yang selayaknya seorang muslim meletakkan tangannya diatas tangan al-Ikhwan”. (al-Madkhal ila Jama’atil Ikhwan al-muslimin hal.29-30)

[d]. Dia juga berkata: “oleh karenanya, tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ketinggalan dari dakwah ini.” (Fi Aafaaqi at-Ta’aaliim 16)

[e]. Dia juga berkata: “Jika keadaan jama’ah (al-Ikhwan al-muslimun) seperti ini, maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk keluar darinya…” (Min Ajli Khuthwatin ila al-Imam hal.40)

[f]. Dia juga berkata : “Tidak ada di hadapan kaum muslimin kecuali pemikiran ustadz al-Banna jika mereka ingin jalan yang benar”. (Fil Aafaaqit Ta’aaliim hal.5 oleh Said Hawa)

Sabili di hal.(27) berkata: “Tapi ketika Salafi menjadi identitas suatu kelompok, mereka menebar fitnah, menyerang sesama muslim seputar fiqih”. Dan pada hal.(29) Sabili berkata: “Salafi yang merasa dirinya paling benar, sering menuduh tanpa bukti, bedusta atas nama para ulama dan sebagainya”

Sabili memang jago memutar balikkan fakta. Insya Allah orang yang berakal sehat dan didalam hatinya ada cahaya kebenaran dan ketaqwaan pasti tahu siapa yang menyebar fitnah, sering menuduh tanpa bukti dan berdusta. Apa yang telah kami tulis di atas -insya Allah- sebagai bukti bahwa sabili adalah pendusta penebar fitnah. Demikian pula yang akan disebut dibawah ini.

Apakah ketika kita membongkar kedok Hasan al-Banna yang tenggelam dalam kesufiannya itu masalah fiqih?! Ketika Dakwah Salafiyah menunjukkan hakikat Sayyid Quthb yang mencela para sahabat bahkan mencela seorang Nabi dan seabrek kesesatanyya itu dikatakan masalah fiqih? Jangan kalian membuat fitnah (provokator).

Sabili mengatakan hal.(30) : “Tak hanya itu, Hasan al-Banna kerap disebut sebagai pelaku bid’ah yang berakhir di neraka. Sayyid Quthb disebut pembawa ajaran sesat.”

Adapun Hasan al-Banna dan Sayyid Quthb, maka memang kita yakini sebagai pelaku kebid’ahan dan pembawa kesesatan karena bukti-buktinya sangat amat kuat. Tidak percaya?! Lihat adz-Dzakhiirah edisi 21 dan 24, Semoga Allah membuka mata hati anda. Masak orang yang membawa setumpuk ajaran sesat kita katakan benar, apakah ini keadilan?!

Akan tetapi ucapan Sabili “…yang akan berakhir di neraka”, coba darimana kalian dapatkan, coba buktikan kalau kalian memang tidak berdusta?! Diantara prinsip Dakwah Salafiyah adalah tidak memvonis manusia dengan surga atau neraka atau syahid bagi individu tertentu kecuali kalau ada dalil khusus tentangnya.

Sabili mengatakan hal.50 dan 51: “Kelompok Salafi ini juga saling menyesatkan bahkan tak sungkan saling mengkafirkan satu sama lain…. Bahkan yang paling ekstrem, mereka tak sungkan berani mengkafirkan sesama muslim dalam soal yang dinilai umat islam yang lain sebagai hal yang bukan prinsip…”

Wahai Sabili, jika engkau bukan pendusta ulung, sebutkan kepada kami bukti tentang pengkafiran salafi seperti yang engkau sebut ini ?! Salafi adalah orang yang sangat berhati-hati dalam mengkafirkan seorang muslim bukan seperti Sayyid Quthb CS yang mengobral murah vonis kafir kepada kaum muslimin.(5)

Adapun celotehan kalian untuk menyudutkan Dakwah Salafiyah dikarenakan banyak manusia yang menolak Dakwah Salafiyah maka ini adalah hujjah yang lebih lemah dari sarang laba-laba. Karena memang Dakwah Salafiyah adalag ghuraba’ (asing), sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah -صلى الله عليه و سلم- :

“Islam datang dalam keadaan terasing dan akan kembali dalam keadaan keterasingan seperti awal mulanya, maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR.Muslim)

Dan suara mayoritas manusia bukanlah hujjah dalam islam. Allah berfirman :

“Dan jika kamu menuruti kebanyak orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS.al-An’aam:116)

Demikianlah yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan sebagai obat penawar bagi yang terkena virus syubhat majalah Sabili dan semoga sebagai penguat bagi mereka yang berada diatas manhaj Salafi.

***
@1431 Copyright adz-Dzakhiirah al-Islamiyyah STAI ALI BIN ABI THALIB Surabaya
_____________

1. Lihat majalah adz-Dzakhiirah juz 1 Muharram 1342H/1921 m Oleh Syaikh Ahmad Surkati yang telah kami terjemahkan dalam adz-Dzakhiirah kita edisi 14 tahun 3 Rabiuts Tsani 1426H/Juni 2005M
2. Lihat kitab al-Hatstsu ‘Alaa ittiba’ as-Sunnah hal.17-19 oleh Syaikh ‘Abdul muhsin al-’Abbad -حفظه الله-
3. Abu Hamid al-Ghozali — berkata: “Dengannya -yakni jenggot- dapat dibedakan antara laki-laki dan wanita.” (Ihya’ Ulum ad-Din,2/257)
4. Lihat adz-Dzakhiirah edisi 6,11,17, dan 56.
5. Lihat adz-Dzakhiirah edisi 24 tentang kesesatan Sayyid Quthb.


6 komentar:

  1. Polemik ini sesungguhnya bermula dari polemik internal Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Rupanya ada pihak2 yg gerah melihat ternyata dakwah tauhid tersebar di sebagian besar warga irsyadi.

    Secara kebetulan, ketika Sabili mereformasi jajarannya redaksinya dg wajah2 baru, pemimpin umumnya adalah dari mereka yang gerah dengan dakwah tauhid di internal Al-Irsyad. Pihak2 yg gerah ini mendapatkan peluangnya untuk mengungkap kegerahan mereka ini dengan menguasai media Sabili.
    Kegerahan ini semakin menjadi-jadi ketika kelompok muwahiddin di internal Al-Irsyad - yang juga ingin mengembalikan Al-Irsyad sebagaimana amanat Syaikh Surkati rahimahullah - membentuk PP Perhimpunan Al-Irsyad sebagai tandingan untuk memisahkan diri PP Al-Irsyad. Ditambah lagi ternyata Presiden SBY menerima mereka di Istana Presiden dalam rangka perkenalan dan Muktamar I Perhimpunan Al-Irsyad.
    Sekali lagi, secara kebetulan Pemimpin Umum Sabili adalah dari kelompok yang pro PP Al-Irsyad, maka Sabili pun dengan mudah menjadi kendaraan untuk mengungkap berbagai masalah yang pada awalnya intern Al-Irsyad menjadi kendaraan untuk menyerang dakwah tauhid. Bahkan secara MEMBABI-BUTA TANPA ILMU DAN TABAYYUN.
    Subhanallah, mengapa kita terus saja mengedepankan hawa nafsu?
    Wacana pun berlanjut hingga berimbas kepada masalah pendanaan. Otomatis karena berpecah, maka dana pun berkurang bahkan aset-asetpun terjadi perebutan antara sesama Irsyadi. Puncaknya adalah kejadian di Gedung Al-Irsyad jl. Kramat Raya Jakarta, ketika akan dieksekusi oleh kelompok PP Al-Irsyad. Masing2 membawa backingnya sendiri-sendiri. Tak urung seorang Jendral Polisi pun sempat menengahi mereka.

    Akhirnya, tuduhan dana dari pihak asing pun mengemuka di antara mereka. terlebih dari pihak yang tiba2 saja pendanaannya menyusut.

    Persoalan ini lambat laun menjadi semakin meruncing. Terjadi aksi saling membalas kata di antara mereka. Terlebih lagi setelah kemudian Al-Irsyad Al-Islamiyah di Surabaya ikut memisahkan diri dari PP Al-Irsyad dan menyatakan mandiri tidak terikat oleh kedua belah pihak baik PP Perhimpunan Al-Irsyad ataupun PP Al-Irsyad Islamiyah. Dan memiliki majalah tauhid sendiri bernama Adzakhirah itu.

    UNTUK MAJALAH SABILI
    Dari polemik ini, yang sangat saya sesalkan adalah keterlibatan majalah Sabili. Sebagai majalah berpengalaman, tidak selayaknya Sabili menceburkan diri ke dalam polemik ini terlebih lagi dengan pemberitaan yang tidak berimbang.
    Saya khawatir, Sabili kehilangan profesionalisme sebagai media jujur dan akurat akibat pengaruh pemodal yang kebetulan berada di salah satu pihak.

    Dampak terburuk adalah dakwah tauhid hanya menjadi bahan tertawaan para orang-orang jahil yang tidak tahu syariat agama atau juga para pengamal bid'ah dan kemusyrikan akan semakin leluasa memijakkan amalan-amalan mereka yang menyimpang di bumi Indonesia.

    Subhanallah, sebagai seorang jurnalis saya benar-benar miris dan malu dengan kejadian ini.

    UNTUK KYAI AL-JAIDI
    Buat pak Kyai Al-Jaidi, mengapakah Anda mempermasalahkan jenggot dan celana ngatung? Bukankah Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga berbuat demikian? Tidakkah Pak Kyai tergerak hati untuk mengikuti cara hidup Nabi? Apalagi Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengiringi perintah itu dengan ancaman?

    Apa sih beratnya membiarkan jenggot dan mengangkat kain hingga di atas mata kaki?

    Mengapa justru Pak Kyai membanggakan tindakan yang sebaliknya? Dengan memasang dan merelakan foto pak kyai besar2 di majalah tersebut?

    Ingatlah Pak Kyai, Bapak adalah contoh dan panutan bagi warga organisasi yg Bapak pimpin. Akankah dengan itu akhirnya umat menjadi mencemooh amalan jenggot dan tidak isbal itu?

    Sungguh hidup itu hanya sebentar. Kalau bukan sekarang kita bersegera mengamalkan perintah-perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu kapan lagi waktunya? Untuk meraih pahala dan bekal kita di akhirat nanti.

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum warahmatullah

    ana minta ijin print untuk di sebarkan akh

    jazakalloh

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
    Blog ini menggunakan slogan :
    "Bersatu dan Berkasih Sayanglah Wahai Ahlus Sunnah dan Janganlah Berpecah dan Berselisih"
    tapi kenapa kok isinya jauh dari menyejukkan hati, belum link-link yang disajikan malah sesuatu yang semakin memecahbelah umat islam dengan memusuhi kelompok lain (Islam selain kelompoknya).
    Aku jadi bingung nih... mana yang teman dan mana yang musuh?
    kenapa kok tidak ada link agar kita waspada terhadap YAHUDI & NASHORO?
    Aku hanya berharap kepada ALLAH SWT agar senantiasa memberikan jalan yang terang kepadaku ditengah-tengah kebingungan ini.
    Mohon untuk menjadi bahan perenungan bersama !!!
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  4. mr.bean dan michael jackson aja celananya ngatung, kyai ko malu bercelana ngatung,..cape deeh

    BalasHapus
  5. kepada teman2 semua... ayolah.. kita sebagai kaummuslimin bersikap keritis sedikit.. jangan terlalu sering kita menisbatkan teroris kepada sesama kaum muslimin.....
    sesungguhnya dunia saat ini benar2 sedang dikendalikan oleh mush2 kita.. bahkan media pun tidak sadar akan hal ini,,,, jadi jngn ditelan mentah2 brita yng dibawa media.... kita jgn jadi kaum muslim yg saling curiga mencurigai...
    karena memang itu yg diinginkan musuh2 kita..
    bolehlah kita sekali2 menyelidiki siapa dalang dibalik semua isu ini. saya rasa tidak berdosa kita membongkar makar kaum kuffar terhadap kaum muslimin selama ini....

    BalasHapus
  6. setuju bangat sama komentar pak Ibnul Khatab Anjarang......

    BalasHapus