يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ﴾ [الحشر:18

Kamis, 30 Oktober 2008

Menebar Dusta, Membela Teroris Khawarij: Bantahan terhadap Buku SIAPA TERORIS? SIAPA KHAWARIJ? (karya Abduh Zulfidar Akaha)

RESENSI 1- MENEBAR DUSTA MEMBELA TERORIS KHAWARIJ -
Sep
18
18 September 2007, admin @ 19:24

PENULIS: ABU MAULID

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya): “Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh dari para syaitan (baik dari jenis) manusia maupun (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabbmu menghendaki, niscaya mereka tidak melakukannya, maka tinggalkanlah mereka dan (kedustaan) yang mereka ada-adakan.” (Al-An’am: 112)
Demikianlah yang dilakukan oleh para musuh kebenaran (Al-Haq) yang terjadi dahulu dan sekarang. Mereka para penyeru kebatilan tersebut membungkus kesesatannya dengan berbagai warna dan wajah. Itu semua mereka lakukan tidak lain untuk menebarkan fitnah dan kesesatan serta untuk “menjajakan dagangannya” agar laku di tengah-tengah umat.

Salah satu penyeru kebatilan tersebut adalah seperti apa yang telah dilakukan oleh penulis buku Siapa Teroris? Siapa Khawarij? (selanjutnya disingkat STSK), Abduh Zulfidar Akaha–semoga Allah menunjuki kita semua kepada jalan yang lurus..Penulis STSK tersebut dengan berbagai kelihaiannya dalam merangkai kalimat dan memainkan kata-kata ingin menggiring opini kaum muslimin bahwa buku Mereka Adalah Teroris karya Al-Ustadz Luqman Ba’abduh (selanjutnya disingkat MAT) merupakan buku yang syarat dengan tuduhan dusta kepada umat, kelompok dakwah, dan para imam kaum muslimin serta dinilai jauh dari ilmiah dan tidak objektif. Namun, dengan sigap Al-Ustadz Luqman Ba’abduh membantah buku STSK dengan akurat dan ilmiah yang diberi judul Menebar Dusta Membela Teroris Khawarij (selanjutnya disingkat MDMT jilid 1). Benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebagai berikut:

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda (artinya): “Terus-menerus ada sekelompok kecil dari umatku yang senantiasa tampil di atas kebenaran. Tidak akan memudharatkan mereka orang-orang yang menghinakan mereka, sampai datang keputusan Allah dan mereka dalam keadaan seperti itu.” (Shahih, HR Al-Bukhari dan Muslim, lafadz hadits ini adalah lafadz Muslim dari sahabat Tsauban, hadits no. 1920).

Jika Anda sempat membaca buku STSK, mungkin akan terkelabui oleh gaya bahasa yang digunakan oleh Abduh ZA dengan untaian kata-kata yang dikemas sedemikian rupa sehingga buku STSK tampak seolah-olah ilmiah, proporsional, dan sportif. Ditambah lagi dengan bedah buku yang dilakukan di beberapa daerah serta resensi yang dimuat di surat kabar Harian Terbit, 13 Januari 2007 (resensi dapat dilihat di http://www.kautsar.co.id/resensi-siapa-teroris.htm.

Alhamdulillah , kedok dan kebusukan itu akhirnya terungkap di dalam buku MDMT. Dengan kesabaran dan kematangan ilmu, Ustadz Luqman mengupas satu per satu syubhat (kerancuan), kedustaan, dan talbis (memutarbalikkan fakta) yang dilakukan Abduh ZA dalam buku STSK. Anda pantas untuk membaca buku MDMT ini sehingga Anda akan mengetahui akan kedustaan dan ketidakilmiahan buku STSK.

Isi Buku MDMT

Buku MDMT jilid 1 ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pada bagian pertama, Ustadz Luqman ingin mengajak para pembaca untuk mengenal terlebih dahulu siapa dan bagaimana pemikiran penulis buku STSK beserta penerbitnya (Pustaka Al-Kautsar). Kemudian, pembahasan dilanjutkan kepada bagaimana metodologi Al-Jarh wat Ta’dil versi Abduh ZA. Pada pembahasan ini, Ustadz Luqman menjelaskan secara ilmiah bagaimana metode Al-Jarh wat Ta’dil sebagaimana yang telah dilakukan oleh salafush shaleh.

Pada bagian kedua, Ustadz Luqman dengan akurat menjelaskan kedustaan yang telah dilakukan Abduh ZA atas tuduhan kepada beliau dan buku MAT.

Bagian ketiga dalam buku MDMT jilid 1 berbicara mengenai bukti dan fakta yang dipertanyakan Abduh ZA, seperti dari mana gelar Al-Mursyidul Kamil atau hubungan antara ‘Abdullah ‘Azzam dan Usamah bin Laden. Di bagian ini pula, Ustadz Luqman menjelaskan dengan gamblang lengkap dengan bukti dan data akurat bahwa Abduh ZA telah berdusta atas nama para imam ahlus sunnah, seperti Imam At-Tarmidzi, Imam Asy-Syathibi, dan Imam Al-Albani rahimahumullahu jami’an. Selanjutnya, Ustadz Luqman memaparkan ketidakbecusan dan ketidakamanahan Abduh ZA dalam menukil isi buku. Dalam hal ini banyak dan salah satu contohnya sebagaimana telah disebutkan dalam buku MDMT hlm. 438-439 sebagai berikut:

Penukilan pada halaman 142 (buku STSK):

“Sesungguhnya Bani Isra-il telah berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan”. Para shahabat bertanya: Siapakah golongan (yang selamat) itu, Wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Apa yang aku dan para shahabatku ada di atasnya”.

Berikut teks asli pada buku kami MAT halaman 78 cetakan pertama:

Dari Abdullah bin ‘Amr ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Bani Isra-il telah berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan”. Mereka semua di neraka kecuali satu golongan”. Para shahabat bertanya: Siapakah golongan (yang selamat) itu, Wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Apa yang aku dan para shahabatku ada di atasnya”.

Dalam penukilan di atas, saudara Abduh ZA telah menghapus atau menghilangkan kalimat “Mereka semua di neraka kecuali satu golongan”. Padahal, kalimat ini sangat penting nilainya dalam keterangan hadits tersebut. Hal ini tentu menunjukkan ketidakbecusan dan ketidakamanahan dalam menukil….

———————————–

Lengkaplah sudah borok Abduh ZA seperti yang digambarkan pada bagian akhir buku MDMT jilid 1 bahwa penulis STSK tersebut menjadikan buku yang kualitasnya bak kacang goreng berjudul Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak karya Abu Abdirrahmah al Thalibi sebagai sumber rujukan.

Pembaca yang budiman… buku yang memiliki bobot dan kualitas seperti inilah yang dijadikan salah satu rujukan oleh penulis buku STSK, yang –katanya– mengedepankan “objektivitas”, “proporsional”, dan “metode ilmiah”. Jika demikian, kira-kira sejauh manakah bobot buku STSK?

———————————-

Keunggulan buku MDMT

Seperti halnya pada buku-buku salafy yang lain, buku MDMT juga menyuguhkan keunggulan dari yang lainnya. Beberapa keistimewaan buku MDMT, antara lain:

1. tampilan yang lux (hard cover) dan desain warna pada sampul buku yang sangat menawan sehingga orang tertarik untuk membaca dan memilikinya;
2. penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak, bahkan oleh pembaca awam sekalipun;
3. memberikan bantahan dengan bahasa yang halus dan menampilkan kesan sabar dalam membimbing ke arah kebaikan, tetapi tetap mengenai sasaran;
4. menyuguhkan bahasan yang ilmiah disertai dalil-dalil (Alquran dan Hadits), perkataan para ulama, dan rangkaian kalimat yang masuk akal (logis);
5. sangat bagus dalam menyajikan konsep bantahan sehingga arah bahasan dapat ditangkap dengan mudah oleh pembaca;
6. tidak hanya menampilkan bantahan semata, tetapi juga menyajikan faedah berupa ilmu agama yang bermanfaat.

Kekurangan buku MDMT

Sebagaimana yang dikatakan oleh penulis dalam pengantar buku MDMT hlm 15:

Kami menyadari bahwa tulisan kami ini jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dan kealpaan di sana sini. Kami mengakui berbagai kekurangan dan kealpaan tersebut. Kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk tepat dan tidak terjadi kesalahan, termasuk dalam masalah pengetikan dan penukilan. Namun layaknya manusia biasa, tentu tak akan luput dari kekurangan. Tidak ada yang bisa kami janjikan, kecuali kami telah berusaha untuk lebih objektif, sportif, dan proporsional. Semoga Allah membantu kami mewujudkannya.

bahwa buku tersebut masih terdapat kekurangan—yang sifatnya redaksional, seperti salah pengetikan, kesalahan tanda baca, atau kelebihan huruf. Namun, hal ini tidak mengurangi bobot ilmiah, keakuratan data, dan keobjektivan isi buku sehingga tetap menjadikan buku ini syarat dengan mutu dan kualitas.

Akhirnya, buku MDMT ini layak untuk Anda baca dan miliki untuk dijadikan rujukan, tambahan ilmu, dan sebagai koleksi buku-buku bermutu yang bermanhaj salafush shaleh di rumah Anda.

*********************

Profil Buku MDMT

Judul Buku : Menebar Dusta, Membela Teroris Khawarij: Bantahan terhadap Buku SIAPA TERORIS? SIAPA KHAWARIJ? (karya Abduh Zulfidar Akaha)

Penulis : Al-Ustadz Luqman Bin Muhammad Ba’abduh

Penerbit : Pustaka Qaulan Sadida, Perum Villa Bukit Tidar Blok A-1/401 Malang

Cetakan : Pertama, April 2007

Tebal : 483 halaman

Daftar Isi

Bagian Pertama: MENGENAL PENERBIT DAN PENULIS BUKU “SIAPA TERORIS? SIAPA KHAWARIJ?”

Bab I : Sekilas Tentang Penerbit Pustaka Al-Kautsar
1. Sekilas tentang Penerbit Pustaka Al-Kautsar
2. Pustaka Al-Kautsar Berbicara Tanpa Ilmu

Bab II : Metodologi Al-Jarh wat Ta’dil versi Abduh ZA
1. Memposisikan Al-Jarh wat Ta’dil sebagai Perbuatan Ghibah
2. Membantah dan Mengkritik Itu Tidak Usah Menyebut Nama Orang atau Kelompok
3. Menyematkan Gelar “si Fulan Sesat”, si Fulan Ahlul Bid’ah”, “si Fulan Khawarij”, Tidak Sesuai dengan Apa yang Telah Dicontohkan oleh As-Salafush Shalih
4. Harus Menggunakan kata-kata yang Santun dan Beretika dalam Mengkritik

Bagian Kedua: KEDUSTAAN TUDUHAN DUSTA
Bab I : Kedustaaan Tuduhan Dusta Atas Nama Al-Imam At-Tirmidzi
Bab II : Kedustaaan Tuduhan Dusta Atas Nama Al-Imam Asy-Syathibi
Bab III : Kedustaaan Tuduhan Dusta Atas Nama Al-Imam Ibnu Katsir
Bab IV : Kedustaaan Tuduhan Dusta Atas Nama Asy-Syaikh Bin Baz (dan Hai’ah Kibaril ‘Ulama)
Bab V : Kedustaaan Tuduhan Dusta Atas Nama Kesepakatan Umat Islam
Bab VI : Pelengkap Kedustaan Tuduhan Dusta

Bagian Ketiga:
Bab I : Inilah Bukti dan Fakta yang Dipertanyakan
1. Dari Mana Gelar Al-Mursyidul Kamil?
2. ‘Abdullah ‘Azzam dan Usamah Bin Laden
3. Menggiring Opini Seolah-olah yang Meledakkan WTC Adalah Umat Islam
4. Inilah Kata-kata Keji Itu!
5. Inilah Para Hizbiyyun yang Kau Pertanyakan Itu

Bab II : Abduh Zulfikar Akaha Berdusta
1. Kedustaaan atas Nama Al-Imam At-Tirmidzi
2. Kedustaaan atas Nama Al-Imam Adz-Dzahabi
3. Kedustaaan Atas Nama Al-Imam Al-Albani rahimahullah
4. Kedustaan dalam Memaparkan Biografi Kami

Bab III : Abduh Tidak Becus dan Tidak Amanah dalam Menukil
Bab IV : STSK dan Kacang Goreng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar